Dengan pemahaman seperti itu, maka jutaan petani di negeri ini sebenarnya juga telah menjadi pahlawan sejati. Perjuangan dan pengorbanan mereka membuat jutaan orang di negeri ini bisa makan, kenyang dan sehat. Mereka adalah " PAHLAWAN PANGAN " yang membuat warga negeri ini bisa melakukan aktivitas apapun setelah perutnya terisi penuh. Pengorbanan mereka sudah tidak lagi terukur, karena mereka harus menghadapi berbagai rintangan, ujian dan cobaan dalam melakukan aktivitas usaha taninya. Mereka tidak saja harus berperang melawan tikus, wereng, banjir, kekeringan dan berbagai hambatan lainnya, tetapi mereka juga harus berjuang melawan fluktuasi harga komoditas pertanian yang sering tidak memihak pada mereka.
Meskipun gelar pahlawan tidak pernah mereka sandang, sesungguhnya para petani adalah pahlawan sejati. Berbeda dengan profesi guru yang peran dan fungsi yang hampir sama pentingnya bagi perjalanan panjang negeri ini, para guru lebih beruntung karena mereka telah mendapat "status" resmi sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Penghargaan pada guru juga semakin baik dengan pemberian gaji, fasilitas, dan perhatian yang lebih baik dari pemerintah. Sementara para petani justru semakin tenggelam dalam kesulitan hidup, lahan yang semakin sempit, pendapatan yang terus merosot. Para petani tidak pernah mengharapkan sanjungan apalagi gelar sebagai " PAGLAWAN PANGAN " Namun penghargaan yang sepantasnya, terutama perhatian dan perlindungan terhadap aktivitas usaha taninya akan membuat mereka terus lebih semangat menanam untuk menyediakan pangan bagi seluruh penduduk negeri ini .
- Petani negeri ini sejatinya adalah "Pahlawan Pangan Tanpa Tanda Jasa". Bayangkan setiap tahun petani pangan yang 15 jutaan atau sekitar 6 persen mengusahakan sawahnya yang hanya 11 juta hektaran tanpa mempedulikan untung atau rugi. petani adalah "mega investor" agro negeri ini.
- Bayangkan, tidak kurang dari Rp 66 triliun petani berinvestasi dalam bentuk saprotan dan tenaga kerja. Sementara bantuan kredit di sektor pertanian pangan masih rendah.
- Petani tetap berjuang sendiri menanam aneka jenis tanaman terus-menerus tanpa henti. Meski resiko banjir, gagal panen namun tetap mereka hadapi.
- Produktivitas padi nasional selama 20 tahun terakhir nyaris "landai" tanpa ada lonjakan berarti. Itu artinya, pendapatan petani juga cenderung landai.
- Petani pangan adalah "penjaga" stabilitas nasional. Bayangkan kalau petani-petani negeri ini mogok tanam pasti akan terjadi kegoncangan. Oleh karena itu pemerintah harus memandang lebih dalam mensejahterakan petani.
Sumber refrensi :
Tabloid sahabat petani edisi 23 / november / 2012
Advertisement




