Berikut artikel yang bisa menginspirasi kita.....
Suatu hari,seorang ayah yang berasal dari keluarga kaya raya membawa anaknya jalan-jalan keliling negeri dengan tujuan menunjukkan pada si anak bagaimana miskinnya kehidupan orang-orang di sekitarnya.Mereka kemudian menghabiskan beberapa hari di sebuah rumah persawaan yang di sewa sang ayah dari keluarga yang sangat miskin.
Setelah beberapa hari mereka menghabiskan waktu berkeliling negeri,akhirnya mereka kembali ...
Setelah kembali dari perjalanan,sang ayah bertanya pada si anak...
"Bagaimana perjalanan kita keliling negeri kemarin NAK..?
Jawab si anak...
"Perjalan yang sangat hebat yah...?"
Tanya Sang ayah...
"Sudahkah kamu melihat betapa miskinnya orang-orang hidup di sekitar kita..."
"Oh tentu saja." jawab si anak...
"Sekarang ceritakaan,apa yang kamu pelajari tentang perjalan itu" Pita sang ayah...
Kemudian si anak menjawab....?
Saya melihat bahwa kita punya kolam renang panjangnya sampai pertengahan taman kita,"Tapi mereka punya anak sungai yang tidak ada hujungnya"
Kita mendatangkan lampu-lampu untuk menerangi taman kita,"Tetapi mereka mempunyai cahaya bintang yang gemerlap di malam hari"
Teras tempat kita duduk-duduk yang membentang hingga halaman depan,"Sedang teras mereka horizon yang luas"
Kita punya tanah sempit untuk tinggal,"Tapi mereka punya ladang yang membentang sejauh mata memandang"
Kita punya pembantu yang melayani kita,"Tapi mereka memiliki satu sama lain"
Kita beli makanan,"Tapi mereka menumbuhkan makanan sendiri"
Kita punya tombok disekeliling rumah untuk melindungi kita,Sedangkan mereka punya teman-teman untuk melindungi mereka"
Si ayah menjadi tertunduk dan bungkam setelah mendengar jawaban dari si anak.
Lalu si anak menambahkan kata-katanya : "Ayah terima kasih telah menunjukkan betapa MISKIN-nya kita".
Hikmah yang dapat saya ambil dari kisah inspirasi di atas :
Kaya dan miskin tergantung dengan presepsi kita sendiri,bukan dari penilaian orang lain.
Orang lain yang miskin menurut kita,bisa jadi termasuk kaya menurut orang lainnya,atau bahkan mereka sendiri.
Kisah di atas mendorong kita untuk selalu melihat perspektif lain....
Advertisement
