-->
Lima Titik Dana Desa Rawan di Selewengkan
Lima Titik Dana Desa Rawan di Selewengkan

Lima Titik Dana Desa Rawan di Selewengkan


TLOGOREJO.INFO - Daftar kasus penyalahgunaan Dana Desa terus bertambah,Di satu sisi fakta ini membuat para Kepala Desa ekstra hati-hati mengunakan dana ini,Di sisi lain para para perangkat / awak desa yang masih belum menguasai regulasi ketar-katir jangan sampai dirinya salah langkah tanpa sengaja.

Pertanyaannya,pada titik mana saja dana desa rawan di selewengkan...?
Berikut ini ada lima 5 titik yang tlogorejo.info kumpulkan dan yang bisa menyeret kepala desa ke tembok penjara...!!!

1. Proses Perencanaan

Proses perencanaan penganggaran sangat mungkin di susupi kepentingan para elit desa.Karena lemahnya kontrol selama ini,banyak sekali penggunaan mata anggaran desa didudun berdasarkan kepentingan mereka mendapatkan keuntungan materiil dari sana seperti penentuan proyek yang nyata di munculkan hanya karena bakal lahan garapan para elit ini.

2. Proses Pertanggungjawaban Sebanyak Dua Kali 

Seperti pepatah jangan mudah dan gapang percaya dengan data statistik,Mencontoh banyaknya kasus korupsi tingkat tinggi yang di lakukan banyak oknum di negeri ini,mulai dari tingkat pusat sampai tingkat desa,Laporan pertanggungjawaban desa juga sangat rawan manipulasi data.Ternyata banyak laporan yang hanya menyajikan angka-angka fiktif yang tak jelas pertanggungjawabanya.Tokoh dan warga desa harus benar-benar mencermati model laporan pemerintah desa mereka.Soalnya kebanyakan warga seringkali diam hanya karena disodori angka tanpa mencoba menganalisa antara angka dan realitas yang ada.Mulai dari sekarang harus mulai digalakkan kebiasaan menganalisa laporan statistik agar tidak ada tindak pidana penyalahgunaan dana pada proses ini.

3. Proses Monitoring dan Evaluasi 

Berfikir positif itu baik tetapi dalam konteks penggunaan dana milik rakyat indonesia,tinggalah dulu pikiran itu dan mulailah melakukan monitoring proses pengunaan dana dengan baik.Baca dan pahami baik - baik apa yang ada dalam perencanaan dan bandingkan dengan pelaksanaan programnya.Singkirkan lebihdulu rasa " Ewuh-Prakewuh " dalam hal ini,soalnya seringkali pelaksanaan monitoring hanya bersifat formalitas dan telat melakukan diteksi ketika ada fakta-fakta yang mengarah pada penyalahgunaan dana.Jangan sampai malah sebaliknya,monitoring hanya menjadi acara formal dan menyajikan laporan baik-baik saja karena para pengawas malah berkomplot untuk mendapatkan keuntungan dari dana milik warga ini.

4.Proses Pelaksanaan

Nepotisme adalah salahsatu pola yang biasanya sering terjadi di seluruh nusantara ini.Maka mari kita cermati baik-baik siapa yang melaksanakan brbagai program di desa kita.Jangan hanya diam ketika anda mendapatkan fakta ternyata pelaksanaan programnya adalah saudara-saudara atau keluarga sang Kepala Desa,Janganlah kita sampai terkecoh,bukan hanya keluarga melainkan juga orang-orang dekat sang penguasa.Biasanya Kepala Desa Atau Sang Penguasa berdalih 'terpaksa'   melakukan itu karena tidak ada SDM yang dianggap mampu. Jangan gampang menyerah oleh jawaban seperti ini. Minta pemerintah desa menunjukkan secara transparan apa saj aproses pelaksanaan yang sedang atau telah mereka jalankan dan cek hasilnya, apakah sudah sesuai dan tepat sasaran seperti yang dijanjikan? Begitu menemukan fakta yang ganjil dan tidak sesuai, pertanyakan itu dan minta jawaban yang komprehensif alias jelas dan tuntas.

5. Proses Pengadaan Barang dan Jasa

Ada banyak proyek pengadaan barang dan jasa. Bukan rahasia lagi, inilah salahsatu sumber korupsi paling berbahaya di dunia. Model kejahatan paling ketara adalah mark up alias menaikkan harga barang sehingga negara sangat dirugikan.

Maka proses pengadaan barang mengharuskan adanya transparansi dari pihak penyedia produk dan sekaligus para pembanding agar tak ada mark up. Seluruh proses ini juga harus transparan. Soalnya, manipulasi sangat mungkin terjadi karena pihak yang memenangi tender berkolaborasi dengan penyedia produknya.

Lima titik inilah yang paling gampang dideteksi oleh warga desa sehingga tak perlu ada dana yang raib dimakan para penguasa kebijakan desanya. Beberapa deteksi pendukung adalah tingkat kepemilikan dan gaya hidup orang-orang yang terlibat dengan proses penggunaan dana itu. Tetapi tentu dengan ukuran dan pertimbangan yang jelas. Jangan sampai asal menuduh.

Misalnya, seorang perangkat desa tiba-tiba membeli mobil baru. Jangan lantas menuding pembelian mobil dari hasil korupsi karena bisa jadi sang perangkat desa mendapatkan warisan atau habis menjual tanahnya sendiri.

Jadi, marilah kita persiapkan diri kita siap mengawal penggunaan dana desa Anda?
Advertisement

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.